BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN
1. Penderitaan
·
Penjelasan
Penderitaan
berasal dari kata Derita yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan.Penderitaan termasuk realitas Dunia dan Manusia. Penderitaan
ada yang ringan dan ada yang berat. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan
oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Bisa juga
penderitaan menjadi energi untuk bangkit dan menjadikan seseorang jauh lebih
baik dari sebelumnya.Penderitaan juga merupakan teguran Tuhan kepada Umat-Nya
agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya. Sebelum penderitaan itu
terjadi pada umumnya manusia telah diberikan tanda, tanda itu dapat berupa
mimpi dan lain sebagainya.Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala
kelebihannya dibandingkan dengan makhluk lainnya. Penderitaan itu dapat
berkurang tergantung bagaimana manusia menyikapi penderitaan itu. Bagi manusia
yang tebal imannya musibah yang sedang dialaminya akan segera menyadarkan
dirinya untuk bertaubat kepada Nya dan pasrah terhadap takdir yang telah
ditentukan Tuhan terhadap diri nya, dan yakin bahwa kekuasaan Tuhan jauh lebih
besar dari dirinya.
·
Contoh
penderitaan yang saya alami adalah terkena musibah yang terduka yaitu ketika
kakek dan nenek saya meninggal dunia tetapi sayang yakin Allah memberikan saya
yang terbaik
2. Siksaan
·
Pengertian
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture)
digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban.
Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme,
pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau
tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai
suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan
juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk
mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan
sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.Penyiksaan
hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia.
Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa
Keempat telah
menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi
(penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak
secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk
mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari
mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga
negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.
· 3 siksaan yang bersifat psikis
Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan,
kesepian dan ketakutan.
·
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak
dapatmenentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah
seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah kawannya yang akan
pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang
tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang
yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami,sehingga siksaan
itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat
mengambil suatu keputuan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
·
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau
jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak
boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh
petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka
memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu
wujud dari siksaan yang dialami seseorang.
·
Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang
jangan terus menerus merasakan penderitaan batin, sebagai homo socius,
seseorang perlu kawan, maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat
macari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang
dapat dijadikan kawan duka adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati
kesepian yang dialami oleh sahabatnya itu, selain mencari kawan,
seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan,khususnya yang
dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu
dalam dirinya.
·
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya,
maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia
ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi
pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat
mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami
seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang
sifatnya psikis.
- Macam-macam phobia
- Achluophobia - Takut akan gelap/kegelapan.
- Acousticophobia - Takut akan suara.
- Acrophobia - Takut akan ketinggian.
-
Aerophobia
- Takut meneguk, menelan udara,atau material beracun yang ada di udara.
- Bacillophobia - Takut pada mikroba.
- Bacteriophobia - Takut pada bacteria.
- Ballistophobia - Takut pada peluru dan peluru
kendali.
- Bolshephobia - Takut pada Bolsheviks.
- Barophobia - Takut pada gravitasi.
- Basophobia or Basiphobia - ketidakmampuan untuk
berdiri. Takut untuk berjalan atau jatuh.
-
Bathmophobia
- Takut akan tangga atau tempat sempit.
- Cacophobia - Takut akan keburukan.
- Cainophobia or Cainotophobia - Takut pada hal yang
baru, kesenangan baru.
- Caligynephobia - Takut pada wanita cantik.
- Cancerophobia or Carcinophobia - Takut kanker.
- Cardiophobia - Takut pada hati/jantung.
- Carnophobia - Takut pada daging.
-
Catagelophobia
- Takut ditertawakan
- Ketakutan yang saya alami yaitu:
1. ketakutan
dengan kegelapan karena gelap itu membuat saya tidak nyaman dan ketakutan
2. Takut
dengan binatang buas karena takut di gigit dan binatang itu berukuran besar
membuat saya jadi takut
3. Bimbang
mau pergi atau tidak karena takut terjadi apa2 di jalanan
4. Takut
dengan sebuah buah rambutan yang kuliat rambut ada bulunya membut saya
ketakutan
5. Takut
dengan boneka chaki seperti ada seoranng hantu di tubuh boneka chaki tersebut
3. Kekalutan
metal
· Pengertian
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat
ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
·
Gejala-gejala mengalami
kekalutan yaitu:
-
Nampak pada jasmani yang
sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
-
Nampak pada kejiwaannya
dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
·
Tahap-tahap ganguan jiwa yaitu:
- Gangguan kejiwaan nampak pada
gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rohani.
- Usaha mempertahankan diri dengan
cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah;
pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan,
justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi
bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
- Kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
·
Sebab- sebab timbulnya kekalutan mental adalah:
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan
yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan
menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
-
Terjadinya
konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa
yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi;
misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota,
orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan
masa jayanya dulu.
-
Cara pematangan batin yang salah
dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over
acting sebagai overcompensatie.
·
Proses-proses kekalutan mental yaitu:
- Agresi, serangan berupa kemarahan yang
meluap akibat emosi yang tidak terkendalikan. Secara fisik berakibat mudah
terjadinya hipertensi (tekanan darah tinggi), atau melakukan tindakan sadis
yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
-
Regresi, kembali pada pola reaksi yang
primitif atau kekanak-kanakan (infantil), misalnya dengan menjerit-jerit,
menangis sampai meraung-raung dan merusak barang-barang.
- Fiksasi, peletakan atau pembatasan pada satu
pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri dan
membentur-benturkan kepala pada benda keras.
-
Proyeksi, usaha mendapatkan, melemparkan atau
memproyeksikan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain. Kata pepatah :
awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkat.
-
Indentifikasi, menyamakan diri dengan seseorang yang
sukses dalam imajinasi, misalnya dalam kecantikan, yang bersangkutan menyamakan
dirinya dengan bintang film, atau dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha
kaya yang sukses.
-
Narsisme, self love yang berlebihan
sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain.
- Autisme, gejala menutup diri secara total dari
dunia riil, tidak ingin berkomunikasi dengan orang luar, dan merasa tidak puas
dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus pada sifat yang sinting.
· Kekalutan mental yang saya alami adalah saya mempunyai
masalah yang sulit membuat saya kepikiran yang susah sekali untuk mengeluarkan
perasaan saya dengan kondisi saya yg lemah dan memikirkan suatu masalah saya
mengalami psikosomatisme
Referensi:
·
Buku
gunadarma
Komentar
Posting Komentar